Translate

Rabu, 27 Juni 2012

Chapter III

The Sell Of The Locust
(kerangka belalang)

Genji masih tidak bisa melupakan perempuan itu (cinta pertmanya), ia menceritakan semuanya apa yang ia rasakan pada anak lelaki yang dianggapnya mirip dengan kakak perempuannya. Kemudian meminta anak laki-laki itu untuk mencarikan wanita lain dan mengatur sebuah pertemuan dengan harapan dia bisa melupakan perempuan itu. Pada saat itu gubenur Kii pergi ke Provinsinya. dan wanita itu tidak melakukan hal apapun sepanjang malam dalam kegelapan. Lelaki itu mengantar Geji kerumah gubernur dengan keretanya sendiri.. Genji sedikit merasa ragu. Tapi tidak ada waktu untuk meragukan anak laki-laki itu. Ketika Genji sudah mengikuti rencana anak laki-laki itu, mereka masuk melalui gerbang belakang. Anak laki-laki itu mengalihkan perhatian para penjaga dan meninggalkan Genjidi pintu timur menuju ke ruang utama. Dia mengetuk jendela selatan dan masuk keruang tersebut. dari ruangan itu dia melihat sesosok wanita yang sedang bermain Go. wanita itu menarik perhatian Genji. Wanita itu adalah putri dari Gubernur Iyo. ia sangat cantik.

saat semua orang sedang tertidur, Genji perlahan-lahan masuk keruang utamauntuk menemui putri gubernur Iyo. Dia sangat senang ketika meemui putri gubernur Iyo hanya tidur sendiri. Genji masuk dan mulai mendekati gadis itu dan merayunya. karena kepolosan gadis it8u, Genji mendapatkan gadis itu dengan mudah. Tiba-tiba datang seorang wanitadan bertanya pada gadis itu,dengan siapa dikamar itu ketika melihat siluet seseorang selain putri gubernur Iyo dari luar ruangan itu, dia mengira genji adalah Mimbu. seorang dayang wanita yang dekat dengan putri gubernur Iyo, dan memiliki perawkan seorang pria, wanita tua itu samasekali tidak curigadan kemudian meninggalkan mereka berdua.

Setelah wanita tua itu pergi,Genji pergi dengan anak laki-laki itu dengan ke Nijo. disana Genji menceritakan kejadian malam itu. ia merasa kecewa dengan anak lelaki itu. Genji menulis puisi pendek dan meminta anak lelaki itu untuk mengirimkan pesan kepada putri gubernur Iyo. Setelah membaca puisi itu putri gubernur Iyo menangis dan mengingat kejadian malam itu. Ia membalas puisi Genji dengan puisinya dan menambakan puisi dari Lady Ise, sebagai gambaran peras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar